Pemeran :
* TCP Packet
* ICMP Ping Packet
* UDP Packet
* The Router
* Ping of Death
* The Router Switch
Pada
mulanya, manusia dan mesin bekerja sama untuk mewujudkan mimpi. Suatu
kesatuan kekuatan tanpa mengenal batas geografi. Tanpa melebihkan ras,
kepercayaan, dan warna kulit. Suatu era baru dimana komunikasi
benar-benar membuat manusia bertemu. Inilah permulaan jaringan.
Pada
video menceritakan apa yang terjadi ketika kita memasuki atau mengklik
suatu link. Ketika mengklik suatu link, kita mengirimkan suatu
informasi. Informasi dimasukkan ke sebuah mailroom punya Mr IP, dia
kemudian dikemas, dilabeli, diberi alamat pengirim, alamat penerima,
alamat proxy server.
Perjalanan selanjutnya, paket dikirim ke
network area, yaitu LAN yang sangat tidak terkontrol. Disitulah terjadi
pertukaran informasi namun tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan
dan disini mungkin terjadi kemacetan sehingga alamat yang benar sangat
diperlukan untuk menempatkan ke jalur yang benar.
Kemudian paket
menemui the Router, dia yag mengatur alur-alur yang benar. Setelah
meninggalkan Router, paket-paket menuju the Router Switch yang bekerja
seperti pinball yang melempar paket menuju dua jalur.
Kemudian
setelah semua dilalui, paket menuju level berikutnya, yaitu Proxy. Proxy
banyak digunakan perusahaan atau lembaga untuk mengenali atau keamanan.
Paket ditempatkan di ukurannya masing-masing, ditempatkan dan alamat
ataupun URL mereka diperiksa satu-persatu dan label mereka dibuka. Paket
yang memenuhi akan lanjut dan paket yang tidak memenuhi akan
dihancurkan jika tidak ingin dihancurkan, diperlukan pemantau atau
pengatur.
Perjalanan berikutya adalah melewati Firewall, yang
mengenali maksud agar tidak salah tujuan. Kemudian paket menemui the
Router lagi, yaitu the Router Firewall, semacam bandwith yang mengenali
informasi yang berupa interface, informasi terlarang seperti informasi
rahasia perusahaan akan dibuang. Dan informasi atau data yang diminta
tidak segampang itu dihancurkan , maka Router Firewall ini memberi
penggantinnya.
Kemudian paket kembali ke jalan, menuju suatu
jaringan, seperti jarring laba-laba. Jaringan ini terhbung secara luas
dan mengglobal. Jaringan ini benar-benar berbeda dari jalan-jalan
sebelumnya. Jalan ini dilindungi suatu dinding, namun ditempat ini
memiliki sedikit control atau aturan sehingga tidak menutup kemungkinan
menuju berbagai jaringan yang ada. Namun, karena kebebasan ini juga,
tidak menutup kemungkinan menemui bahaya, yaitu Ping or Death packet.
Paket tersebut adalah paket yang lain dari biasanya dan itdak
diinginkan.
Paket-paket kemudian dikirimkan melalui satelit,
telepon, wireless, ataupun kabel. Mereka menempuh jarak yang
berbeda-beda, maka kecepatan merekapun bebeda. Di perjalanan inilah yang
membebani media tersebut dan kita harus membayarnya.
Fuh,
sekarang hamper mendekati tujuan akhir, si paket menemui suatu firewall
lagi. Di firewall ini dapat kita atur, tergantung pada pandanangan kita
port mana saja yang di inginkan. Jika diluar port tersebut akan
dihancurkan. Misalnya untuk mail portnya adalah 25, untuk web server
adalah 80. jadi, paket dilempar lagi menuju poet yang sesuai.
Masih
berjalan-jalan, paket kemudian ditempatkan di suatu interface yang
ditempatkan di web server yang dapat dihubungkan ke peralatan seperti
web cam hingga computer. Degan begitu, berbagai tujuan kita dapat
tertangkap. Apakah untuk browsing ataupun shoping.
Paket yang
diterima kemudian dibuka, informasi diambil dan dikirim ke web server.
Nah sekarang paket kosong, paket ini kemudian digunakan kembali untuk
diisi informasi yang diinginkan. Setelah didapat, paket jalan-jalan lagi
deh….
Seperti sebelumnya, paket dialamati, dilabeli, kemudian
dikirim kembali ke firewall, masuk ke jaringan internet lagi, dan
seterusnya… seperti tadi. Hingga paket masuk ke interface dan siap
memberikan pesan yang anda pesan tau anda inginkan…
Sinopsis Warrior Of The Net -
kabel twisted pair
Kabel UTP merupakan kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan
tujuan untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari
luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit tak
terlindung (UTP cables), dan wicara silang (crosstalk) di antara
pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel jenis ini memiliki beberapa kategori, dimulai dari kategori 1
hingga 7. Secara singkat dapat dijelaskan dalam tabel berikut.
Kategori UTP | Frekuensi | Data Rate | Penggunaan |
---|---|---|---|
Cat 1 | 20-20KHz(suara) | Sampai 1Mbps | Telepon Analog |
Cat 2 | 1MHz | Sampai 4Mbps | Token Ring |
Cat 3 | 16MHz | Sampai 10Mbps | Token Ring, 10Base-T (Ethernet) |
Cat 4 | 20MHz | Sampai 16Mbps | Token Ring, 10Base-T (Ethernet) |
Cat 5 | 100MHz | Sampai 100Mbps | Token Ring, 10Base-T (Ethernet), 100Base-T(Fast Ethernet), 1000Base-T(Gigabit Ethernet), ATM |
Cat 5e | 250Mhz | Sampai 1000Mbps | Token Ring, 10Base-T (Ethernet), 100Base-T(Fast Ethernet), 1000Base-T(Gigabit Ethernet), ATM |
Cat 6 | 250MHz | Sampai kecepatan 1GB | Token Ring, 10Base-T (Ethernet), 100Base-T(Fast Ethernet), 1000Base-T(Gigabit Ethernet), ATM |
Cat 7 | 600MHz | Sampai kecepatan 10GB | Token Ring, 10Base-T (Ethernet), 100Base-T(Fast Ethernet), 1000Base-T(Gigabit Ethernet), ATM |
Berikut adalah penjelasan secara spesifik.
- Kategori 1 (Cat 1) Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut
- Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel
UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel
UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit
per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node
dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik
kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel
jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi
seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.
- Kategori 3 (Cat 3)
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik | Nilai Frekuensi 10MHz | Nilai Frekuensi 16MHz |
---|---|---|
Attenuasi (Pelemahan Sinyal) | 27 dB/1000 kaki | 36 dB/1000kaki |
Near-end Cross-Talk(NEXT) | 26 dB/1000 kaki | 23 dB/1000 kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 kaki |
Impedansi | 100 Ohm(±15%)/td> | 100 Ohm(±15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/kaki | 18 picoFarad/kaki |
- Kategori 4 (Cat 4) Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
- Kategori 5 (Cat 5)
- Kategori 5e (Enchanced Cat 5/ Cat5e) Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.
- Kategori 6 (Cat 6) Mendukung hingga transmisi 250MHz. Kabel ini merupaka kabel Ethernet generasi ke 6Category 6. Kabel tembaga ini dapat mendukung kecepatan transfer data hingga 1 GB. Cat 6 kompatibel dengan Cat 5e, Cat 6, dan Cat 3. Cocok digunakan untuk 1000BASE-T, 100BASE-T, dan 100BASE-T,n support 1GB speed. CAT 6 is backward compatible with CAT 5e, CAT 6 and CAT 3. It is suitable for 1000BASE-T, 100BASE-T and 10BASE-T.
- Kategori 7 (Cat 7) Kabel yang masih dalam tahap pembuatan yang mendukung transmisi hingga 600MHz. Cat 7 merupakan standar kabel tembaga Ethernet 10G yang mencapai 100 meter. Kompatibel dengan CAT 5, dan CAT 6. Lebih rentan Noise dan cross talk.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik | Nilai Frekuensi 10MHz | Nilai Frekuensi 16MHz |
---|---|---|
Attenuasi (Pelemahan Sinyal) | 20 dB/1000 kaki | 31 dB/1000kaki |
Near-end Cross-Talk(NEXT) | 41 dB/1000 kaki | 36 dB/1000 kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 kaki |
Impedansi | 100 Ohm(±15%)/td> | 100 Ohm(±15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/kaki | 18 picoFarad/kaki |
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Karakteristik | Nilai Frekuensi 10MHz | Nilai Frekuensi 16MHz |
---|---|---|
Attenuasi (Pelemahan Sinyal) | 20 dB/1000 kaki | 22 dB/1000kaki |
Near-end Cross-Talk(NEXT) | 47 dB/1000 kaki | 32.3 dB/1000 kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 kaki |
Impedansi | 100 Ohm(±15%)/td> | 100 Ohm(±15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/kaki | 18 picoFarad/kaki |
Structural return loss | 16 dB | 16 dB |
Delay skew | 45 nanodetik/100 meter | 45nanodetik/100 meter |
Cara Menginstall Linux Ubuntu
1.Masukkan CD Installer ke perangkat CD / DVD-ROM dan reboot komputer untuk boot dari CD.
Tunggu sampai CD termuat ...
LTS" untuk melanjutkan ..
3.Layar kedua akan menampilkan peta bumi. Setelah pemilihan lokasi, waktu sistem akan menyesuaikan.
Klik tombol "Forward" setelah Anda memilih lokasi yang Anda inginkan ..
4.Pada layar ketiga, Anda dapat memilih layout keyboard yang diinginkan.
Klik tombol "Forward" bila Anda telah selesai dengan konfigurasi keyboard ...
5.Anda memiliki empat pilihan di sini:
- Pilihan pertama : "Instal mereka berdampingan, memilih di antara mereka pada setiap startup."
- Pilihan Kedua : "Jika Anda ingin menghapus sistem operasi yang ada, atau hard drive sudah kosong dan Anda ingin agar installer secara otomatis mempartisi hard drive Anda, pilih pilihan kedua, "Gunakan seluruh disk (Use entire disk)"
- Pilihan Ketiga : "Gunakan ruang terbesar bebas terus-menerus" dan akan menginstal Ubuntu 10.04 di ruang unpartitioned pada hard drive yang dipilih.
- Pilihan Keempat : "Tentukan partisi secara manual" dan dianjurkan HANYA untuk pengguna tingkat lanjut, untuk membuat partisi khusus atau memformat hard drive dengan filesystem lain dari yang default. Tetapi juga dapat digunakan untuk menciptakan partisi / home, yang sangat berguna jika Anda menginstal ulang seluruh sistem.
6.Tabel partisi akan terlihat seperti gbr di atas. Klik tombol "Forward" untuk melanjutkan instalasi ...
7.Pada layar ini, isi kolom dengan nama asli Anda, nama yang ingin Anda gunakan untuk login di Ubuntu
OS (juga dikenal sebagai username yang akan diminta untuk log in ke sistem), password dan nama
komputer (secara otomatis, tetapi bisa ditimpa).
8.Juga pada langkah ini, ada sebuah opsi bernama "Login secara otomatis". Jika Anda mencentang kotak
pada pilihan ini, Anda akan secara otomatis login ke desktop Ubuntu. Klik tombol "Forward" tombol
untuk melanjutkan ...
9.Ini adalah langkah akhir instalasi. Klik tombol “Install”.
10.Ubuntu 10.04 LTS (Lucid Lynx) akan terinstall...
11.Setelah beberapa menit (tergantung spesifikasi komputer Anda), sebuah jendela pop-up akan muncul,
yang memberitahukan bahwa instalasi selesai, dan Anda harus me-restart komputer untuk
menggunakan sistem operasi Ubuntu yang baru diinstal. Klik tombol "Restart Now"...
12.CD tersebut akan keluar otomatis; keluarkan dan tekan "Enter" untuk reboot. Komputer akan direstart
dan dalam beberapa detik, Anda akan melihat boot splash Ubuntu ...
13.Pada layar login, klik nama pengguna Anda dan masukan password Anda.
Klik "Log In" atau tekan Enter ...
14.Tampilan Desktop Ubuntu 10.04 LTS (Lucid Lynx).
Aritmatika Digital
Operasi aritmatika merupakan operasi yang melibatkan
operator-operator aritmatika. Operator aritmatika dalam Visual Basic
adalah :
- tambah (+)
- kurang (-)
- kali (*)
- bagi (/)
- pangkat (^)
- sisa bagi (mod)
Operator aritmatika umumnya beroperasi pada dua operand. Sebagai contoh ekspresi 2 + 2, berarti:
2 adalah operand pertama
+ adalah operator aritmatika tambah
2 adalah operang kedua.
Namun dalam beberapa hal khususnya operator + dan kurang beroperasi
pada satu operand seperti pemberian nilai +5 (positif 5) atau -5
(negatif lima).
Dalam pengerjaan operator aritmatika visual basic telah menetapkan derajat pengerjaan seperti berikut ini:
Operator | Derajat |
^ | 1 |
* / Mod | 2 |
+ - | 3 |
Sebagai contoh terdapat pernyataan:
A = 2 + 2 – 5
terlihat bahwa terdapat dua buah operator aritmatika yaitu + dan -. Telah ditetapkan bahwa operator + dan – memiliki derajat pengerjaan yang sama sehingga operator yang paling kiri akan dikerjaan terlebih dahulu. Dengan demikian urutan pengerjaan dari pernyataan tersebut adalah:
1. 2 + 2 memberikan hasil 4
2. 4 – 5 memberi hasil -1
3. -1 diberi ke variabel A
Misalkan terdapat pernyataan seperti berikut:
A = 2 + 5 * 10, maka urutan pengerjaannya adalah
1. 5 * 10 = 50
2. 2 + 50 = 52
3. 52 diberi ke A
Kita perhatikan operator * dikerjakan terlebih dahulu daripada operator +. Bagaimana halnya bila kita menginkan mengubah urutan pengerjaan yang mana diinginkan operator + lebih tinggi derajat pengerjaannya dari operator *. Untuk melakukan hal tersebut pada operang operator + ditambah kurung buka dan kurung tutup sehingga bentuk pernyataannya menjadi:
A = (2 + 5) * 10, maka urutan pengerjaannya menjadi:
1. 2 + 5 = 7
2. 7 * 10 = 70
3. 70 diberi ke A
Bila terdapat tanda kurung di dalam tanda kurung maka tanda kurung yang terdalam yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Sebagai contoh terdapat pernyataan sebagai berikut:
A = 7*((2 +5) * 10), maka urutan pengerjaannya menjadi:
1. 2 + 5 = 7
2. 7 * 10 = 70
3. 7 * 70 = 490
4. 490 diberi ke A
Misalkan terdapat pernyataan sebagai berikut:
A = (2 + 5) * 10 – 15 + 7^2, maka urutan pengerjaan dari pernyataan tersebut adalah:
1. 2 + 5 = 7
2. 7^2 = 49
3. 7 * 10 = 70
4. 70 – 15 = 55
5. 55 + 49 = 104
6. Nilai 104 diberi ke A
Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi… 8)
BCD (Binary Coded Decimal)
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip
dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap
simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara
keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal ini
lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia
pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan-
keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner. Untuk
lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut :
Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010.
Sesuai dengan posting saya yang sebelumnya, dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.
Contoh lain, misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 30910.
310—–> 0011BCD
010—–> 0000BCD
910 —–> 1001BCD
maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 0000 1001BCD.
Sebagai bahan latihan, dapat juga dicoba konversi BCD bilangan desimal berikut :
1010—–> 0001 0000BCD
44110—-> 0100 0100 0001BCD
27010—-> 0010 0111 0000BCD
PENYEARAH TEGANGAN
1. Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
2. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
1. Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
Saat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang, dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang sinus menjadi tegangan DC hanya selama siklus positif tegangan AC saja. Sedangkan pada saat siklus negatifnya, dioda mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga tegangan beban (output) menjadi nol.
Pada contoh diatas, anggaplah Vin sebagai tegangan input rangkaian setelah diturunkan oleh transformator yang mempunyai nilai sebesar 20Vpp atau 7,071VRMS. Setelah disearahkan menggunakan dioda maka akan di dapat nilai tegangan DC atau nilai rata-ratanya.
Dari hasil simulasi dengan contoh perhitungan diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai. Hal ini bisa disebabkan karena komponen pada simulasi tidak ideal dan ini juga bisa terjadi pada percobaan secara langsung. Nilai tegangan yang ditunjukkan pada multimeter adalah nilai komponen AC (VAC) atau DC (VDC) saja. Sementara, untuk mengetahui tegangan puncak ke puncak (Vpp) diperlukan pengukuran menggunakan osiloskop atau bisa juga dengan perhitungan setelah VAC sudah diketahui.
Catatan : VAC = VRMS = VEFEKTIF
2. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
Saat digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dioda secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan negatif. Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan transformator yang dipakai. Untuk transformator biasa digunakan jembatan dioda (dioda bridge) sementara untuk transformator CT digunakan 2 dioda saja sebagai penyearahnya.
a. Penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge)
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara kerja dioda bridge, perhatikanlah kedua gambar berikut.
Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.
Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC). Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut
Jembatan dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 komponen saja atau pun bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya. Yang harus diperhatikan adalah besar arus yang dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada rangkaian.
b. Penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda
Seperti telah disebutkan diatas, penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda ini hanya bisa digunakan pada transformator CT, dimana tegangan sekunder yang dihasilkan oleh trafo CT ini adalah :
dimana V1=teg primer dan V2=teg sekunder
Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat dijelaskan seperti berikut :
Pada artikel mengenai trafo diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama namun berlawanan fasa. Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus negatif. Akibatnya D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO akan terjadi siklus negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus positif. Akibatnya D2 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D1 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut.